Minggu, 09 Januari 2011

manajemen logistik

manajemen logistik






  • Istilah logistik berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua suku kata. Pertama  logic yang berarti rasional, masuk akal dan dapat dipertanggung-jawabkan, dan kedua adalah thicos yang artinya berpikir. Dengan demikian rangkaian kata logistik memiliki makna berpikir rasional dan dapat dipertanggung -jawabkan.

Perkembangan Manajemen Logistik yang relatif baru dibandingkan disiplin ilmuilmu lainnya (keuangan, pemasaran, produksi, dsb), memungkinkan para pakar / penulis di bidang logistik mengembangkan berbagai istilah seperti:
  manajemen material (materials management); distribusi fisik (phisical distribution), manajemen rantai pasok (supply chain management);  pembelian (purchasing);  pengadaan (procurement);  bisnis logistik (logistics business); logistik industri (industrial logistics); manajemen distribusi (distribution management) dan sebagainya, yang terkadang memiliki makna yang kuranglebih sama ataupun sama sekali berbeda, tergantung pada struktur organisasi maupun persepsi manajemen dari masingmasing perusahaan (Leenders & Fearon;Ballou; Coyle, Bardi & Langley Jr).


a.Logistik / Logistics

  Adalah proses pengelolaan dari pemindahan dan penyimpanan barang / goods, jasa / services dan informasi terkait, dari sumber pengadaan ke konsumen akhir, secara efektif dan efisien (Crompton, Jessop Lysons, Gillingham dan Council of Logistics).
b.  Manajemen Logistik / Logistics Management
  Merupakana bagian dari Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management), yang merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan secara efektif dan efisien, aliran dan penyimpanan dari barang, jasa serta informasi terkait, dari titik (tempat) asal ke titik (tempat) konsumsi, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Council of Logistics Management)
  Manajemen Logistik terdiri aktifitas - aktifitas:
  (a). Manajemen Material / Materials Management  merupakan fase masukan dari item – item yang dibeli    
         seperti bahan mentah dan komponen dari pemasok.
  (b). Dukungan kepada fungsi operasi / produksi / manufakturing / Operation Supports.
  (c). Manajemen Distribusi FisikPhysical Distribution Management  merupakan fase keluaran produk jadi 
                         dari pabrik melalui kanalkanal yang tepat ke konsumen akhir (Wendling, Ballou dan  C.K.Lyson).
d.Sistem Logistik / Logistics Sistems  adalah merupakan interaksi yang terintegrasi dari berbagai sub sistem dalam bidang logistik, dimana terjadi keterkaitan antar peran, antar fungsi dan antar bagian, yang diarahkan untuk mencapai sasaran secara menyeluruh. Sistem logistik mempunyai masukan berupa sumberdaya sumberdaya manusia, mesin, uang, material / jasa, manajemen, metoda (man, machine, money, materials / services, management, methods, dsb), proses transformasi produk (perubahan bentuk dari barang / goods & jasa / services), serta keluaran / output berupa produk jadi atau layanan yang tersedia.
e.  Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management): the coordination of material, information and financial flows between and among all the participating enterprises (the UK Institute of Logistics and Transport)

Keterangan:
  1.  Form Utility:   merefer nilai tambah pada barang, melalui manufacturing, produksi, atau proses   perakitan. Misalnya perusahaan yang memproses  sirup, air dan karbonasi untuk membuat soft   drink, kemudian dibotolkan. Demikian juga dalam pemeraman anggur dalam gudang. Disini   terjadi perubahan bentuk dalam produk, yang menambah nilai produk tsb.
  2.  Place Utility:   Dengan memindahkan produk dari pabrik ke pasar, atau dari produsen ke   konsumen, maka terjadi nilai tambah atas produk tersebut.
  3.  Time Utility:   Dengan memelihara persediaan yang mencukupi, dan strategi penempatan   barang / jasa yang tepat tempat, maka pada saat barang / jasa tersebut dibutuhkan pelanggan /   konsumen, akan selalu tersedia pada saat yang sama. Nilai tambah terjadi karena  pelanggan /   konsumen dapat memperoleh barang / jasa tepat waktu pada saat dibutuhkan. Perbedaan tarif   antara pengiriman cepat dengan pengiriman biasa, merupakan nilai tambah atas pengiriman   cepat.
  4.  Possession Utility:   Dengan (misalnya) mengadakan promosi / advertensi secara agresif, maka   akan dapat meningkatkan keinginan pelanggan / konsumen untuk memiliki produk tersebut.   Nilai tambah yang terjadi adalah semakin banyak orang yang berkeinginan memiliki produk   yang dijual. Demikian juga dengan pembuatan pengepakan / pengemasan yang menarik,   sehingga konsumen berminat untuk membeli.


Aktifitas utama logistik:
  1.  Penentuan standar layanan pelanggan (menentukan layanan logistik sesuai dengan kebutuhan pelanggan       serta menentukan respons dan tingkat layanan kepada pelanggan).
  2.  Transportasi / transportation (pemilihan moda dan layanan transportasi, konsolidasi muatan dan           penjadwalan kendaraanpemilihan alat angkut, proses klaim, audit biaya / tarif transportasi, dsb);
  3.   Manajemen persediaan / inventory management ( kebijakan penyimpanan bahan mentah, bahan pembantu      dan produk jadiperamalan kebutuhan barang / jasa untuk masukan produksi dan kebutuhan pelanggan      atas produk jadijumlah, ukuran dan lokasi titiktitik persediaan,  kebijakan tepat waktu / Just – in – Time,      kebijakandorong dan tarik “ / push and pull strategy);
  4.   Proses pesanan / order processing ( prosedurinterface antara order penjualan dengan pesediaan,       aturan pemesanan);
b.Aktifitas penunjang logistik:
  1.   Pergudangan / warehousing (penentuan ruang dan disain tata letak persediaan serta keterkaitannya,      penempatan  persediaan);
  2.   Penanganan material / materials handling (seleksi peralatan dan kebijakan penggantiannya, prosedur        pengambilan pesanan, penyimpanan persediaan dan pengambilan kembali / retrieval);
  3.   Pengadaan / procurement (seleksi sumber pengadaan dan waktu pemesanan, spesifikasi barang / jasa yang       dipesan dan waktu pemesanannya, proses klaim atas barang / jasa yang rusak / tidak sesuai pesanan);
  4.   Penentuan pengemasan / packaging maupun pengepakan / packing);
  5.   Kerjasama dengan BagianBagian lainnya, misalnya Bagian Produksi (penentuan dan pemenuhan       kebutuhan jenis / jumlahwaktu barang  dan jasa yang diperlukan untuk produksi);
  6.   Memelihara dan memutakhirkan informasi / information maintenance ( pengumpulan informasi,           penyimpanan dan penggunaannya, analisis data-data, prosedur pengawasannya, dsb).

Visi sistem logistik dalam suatu perusahaan menyangkut penggunaan sumberdaya perusahaan ( man, machine, money, materials / services, management, methods, dsb) dalam mengembangkan suatu sistem yang dapat memenuhi kebijakan pelayanan / dukungan baik internal maupun eksternal, secara efektif dan efisien, dengan memperhatikan kepentingan  stake holders, dimana tujuan akhir adalah kepuasan pelanggan / konsumen.
  Misi sistem logistik, menyangkut koordinasi / pengelolaan  manajemen material, dukungan operasi produksi dan manajemen distribusi fisik, yang terintegrasi dengan fungsi lainnya seperti fungsi produksi, keuangan, dan  pemasaran, agar proses produksi barang / jasa serta distribusinya  ke pelanggan / konsumen berjalan lancar, dengan kondisi yang optimum bagi perusahaan secara keseluruhan, dengan memperhatikan the Seven Right Rules (right products, right quantity, right condition, right place, right time, right customer and right cost).
b.Dengan demikian, sistem logistik berkaitan dengan 3 hal utama:
  1.   Dukungan terhadap manajemen material / fase masukan ( a.l: perencanaan kebutuhan, pengendalian      dan pengadaan, dsb);
  2.   Dukungan terhadap proses produksi / manufakturing ( a.l: pemenuhan kebutuhan produksi, pengendalian 
                         persediaan, dsb).
  3.   Dukungan terhadap manajemen distribusi fisik (a.l: peramalan perminaan produk, distribusi / transportasi      produk ke pelanggankonsumen, dsb).

kelompok 4 :
ramli mukti wibowo :224410089
reza akbar pratama : 224410076
aldo pratama :224410072
ridwan satrio n :224410097
akhmad freien olii :224410062
riyanto utomo : 224410067